Kamis, 21 Februari 2013

Welcome para calon Traveler's,

Kami hadir disini untuk memudahkan anda para calon Traveler's yang akan berwisata menjelajahi Yogyakarta Istimewa. berpetualang melihat keindahan alam yang memukau, mengamati budaya khas jogja, pendidikannya, cita rasa makanan tradisional, dan berbelanja barang barang yang diciptakan oleh industri kreatif khusus untuk anda.
Tidak banyak yang bisa kami janjikan di site kami ini, tetapi anda sendiri yang akan berbicara nantinya bagaimana pelayanan kami bisa memenuhi dan memuaskan keingginan anda.

tunggu apa lagi..segeralah rencanakan perjalanan anda bersama kami 

"HOT PROMO!!
100rbuan keliling jogja sampe Borobudur"
call/sms.0822 7023 3332, 0877 3808 0837

Dewisatajogja Tour&Travel


Main Office :
Jl.Gandok No.7 (Samping Masjid Gandok Mulia)
Condong Catur, Depok, Yogyakarta
Tlp. 0822 7023 3332 , 0877 3808 0837
Follow us. @dewisatajogja

Perwakilan luar kota :

77 Tour & Travel
Jl.MT.Haryono (sebrang kantor dinas kebersihan & pertamanan kota (DKP)
Air putih, Samarinda, Kaltim

Kedai Mendoan
Jl.Awang Long Komplek.Denzibang Korem
Samarinda, Kaltim

Rabu, 20 Februari 2013




KIA Pregio Vs Travello, pilih manaa??


Jogja - Menjajal langsung berbagai mobil dengan beragam jenis, bentuk dan dimensi tentu sudah menjadi keharusan bagi anda yang ingin merasakan performa dan kenyamanan kendaraan yang anda inginkan, terlebih lagi bila anda adalah seorang yang bergelut di bidang usaha pariwisata, karena anda harus lebih selektif dalam memilih kendaraan apa yang nantinya dapat memenuhi kenyamanan dan memuaskan perjalanan customer anda .
Kali ini saya akan mengulas beberapa persamaan dan perbedaan duo bersaudara dari KIA Motor’s Indonesia, yaitu KIA Pregio dan KIA Travello.cekidot....

Passanger.Car
Kami menemukan beberapa persamaan pada Kia Pregio dan Travello ini. Namun juga sekaligus berbagai perbedaan setelah menjajalnya langsung. Mulai dari persamaan dulu, Anda pasti setuju kalau kedua mobil ini cocok buat travelling. Tak heran kalau banyak diminati armada travel.

 
Dasbor Pregio lebih modern(kiri). Dasbor Travello cukup akomodatif(kanan).
Kemudian dari kapasitas penumpang, disebut kalau Travello muat 16 orang. Namun dari unit tes yang dipakai, sepertinya hanya cukup buat 12 orang. Mengingat konfigurasi kursi 4 baris, paling depan 3 orang (termasuk sopir), lalu setiap baris berikutnya juga tiga orang. Jadi, anggapannya kapasitas sama dengan Pregio yang juga muat 12 orang dengan konfigurasi jok serupa. 

Persamaan ketiga, dari mesin. Karena mesin diesel 2.665 cc yang dipakai juga sama. Tidak berharap banyak dari dapur pacu diesel konvensional bertenaga 80 dk di 4.000 rpm dan torsi 165 Nm pada 2.400 rpm karena performanya tergolong lambat.
 

Meski demikian, terdapat berbagai perbedaan. Seperti tarikan Travello terasa lebih enak. Akselerasi 0-100 km/jam diraih dalam 24,8 detik. Sedangkan Pregio butuh 33,7 detik. Kemungkinan karena rasio gigi akhir Pregio 4,222 berbeda dari Travello 4,444, sehingga tarikan terasa lebih lambat terutama pada kecepatan tinggi.

 
Kabin jok pregio lebih nyaman dengan jok bisa diputar(kiri). Kabin Travello, muatkah buat 16 penumpang?(kanan).
Tarikan memang terasa lambat. Namun di lain pihak, justru jadi nilai plus. Dengan kondisi ini, penumpang jadi lebih nyaman karena tidak cepat mual akibat entakan tenaga yang berlebihan. Plus faktor safety mengingat bodi besar relatif lebih limbung, bahaya jika bertenaga besar dan dipakai secara agresif. 

Perbedaan lain adalah kenyamanan. Begitu masuk kabin dan mobil dijalankan, baru terasa beda karakter bantingannya. Buat penumpang depan dan pengemudi mungkin tak jauh bedanya. Tetapi bicara penumpang belakang, baru terasa. Karena Travello masih memakai per daun buat sumbu roda belakang. Kalau Pregio dengan per keong di keempat roda cukup lembut melewati jalan rusak atau polisi tidur, penumpang Travello masih mengalami guncangan cukup keras.

 
Kia Travello lebih ekonomis
Tidak heran kalau Pregio lebih disasar buat passenger car yang bisa dipakai pribadi. Wajar, karena kabin Pregio juga lebih nyaman dan moderen. Misal AC double blower dengan tombol pengaktif di dasbor depan dan masih bisa dikontrol embusan anginnya dari trim kanan belakang. Jok baris kedua bisa diputar menghadap depan maupun belakang. Pun demikian kaca belakang bisa dibuka, tidak seperti Travello yang kaca sampingnya mati. Nah, jadi pilih Travello yang lebih murah atau Pregio yang lebih eksklusif?
Hasil tes 

Pregio

Akselerasi 0-100 km/jam
33,7 detik 
Konsumsi BBM 100 km/jam konstan
1:10,5 liter/km
Travello

Akselerasi 0-100 km/jam
24,8 detik 
Konsumsi BBM 100 km/jam konstan 
1:12,3 liter/km 


Gua pindul sebagai salah satu lokasi cave tubing menyimpan potensi alam yang belum terjamah manusia.

cave tubing,gua,yogyakartaCave tubing di Gua Pindul.
Bila Anda penyuka wisata alam, Gua Pindul yang terletak di daerah Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta bisa menjadi alternatif tersendiri. Saat ini gua ini tengah naik daun lantaran keindahan alamnya yang luar biasa.
Bayangkan saja, lewat petualangan ke sungai bawah tanah kurang lebih satu jam, pengunjung bisa menikmati kehidupan gua secara nyata. Melintasi -sekaligus mengagumi- stalagmit dan stalagtit, kehidupan kelelawar, air sungai yang tenang, hingga wisata spiritual.
Gua Pindul yang populer dengan wisata cavetubing merupakan satu-satunya wisata gua yang masih asli di Indonesia. Menurut pengelola Desa Wisata Bejiharjo sekaligus Koordinator Pengelola Wisata Gua Pindul Subagyo, gua ini menjadi lokasi cave tubingketiga dunia.
Mengapa demikian? Di dalam Gua Pindul, ungkap Subagyo, stalagmit dan stalagtitnya masih hidup. Kehidupan ekosistemnya seperti fitoplankton, kelelewar, burung sriti, juga masih belum terjamah oleh manusia.
Subagyo menceritakan, gua yang baru dibuka dua tahun lalu ini sebelumnya digunakan warga sekitar untuk mencari kelelawar sebagai obat ketika sakit. Setelah warga melihat potensinya, gua ini baru dibuka untuk tempat wisata.
Berdasarkan legenda, gua ini dimasuki oleh Joko Singlulung untuk mencari ayahnya. Ketika masuk, ia membungkuk seperti batu dan berujung pada penamaan gua menjadi Pindul (dalam bahasa Jawa pipi gebendul).
Petualangan di gua Pindul dilakukan dengan menggunakan ban di mana pengunjung hanya diminta duduk dan saling bergandengan tangan dengan pemandu dan peserta lain. Biasanya satu pemandu akan mengantar lima hingga enam peserta untuk menjelajah gua yang panjangnya kurang lebih 350 meter.
Sebelum masuk gua, pemandu selalu memberikan panduan seperti larangan memegang apa pun yang ada di gua, penggunaan pelampung, tidak memakai perhiasan, tidak membawa barang-barang. Biasanya saat berpetualang, pengunjung diminta untuk diam agar benar-benar bisa merasakan suasana dan keindahan gua.
Hanya dengan membayar Rp25.000 untuk sekali perjalanan, pengunjung akan melewati tiga zona dalam gua: zona tenang, remang, dan gelap. Saat melewati ketiga zona itu, pemandu akan menjelaskan tentang ekosistem serta jenis stalagtit dan stalagmit yang ada di sana.
Rata-rata usia stalagtit dan stalagmit adalah ratusan tahun dan hingga saat ini masih dapat bertambah panjang. Beraneka bentuk stalagtit dan stalagmit serta bebatuan dapat ditemui di dalam gua Pindul.
cave tubing,gua,yogyakartaSetiap ornamen memiliki kisah proses pembentukannya sendiri-sendiri, menjadikannya terlihat seperti bermotif perisai. Ragam lain motif yang terlihat dalam wisata cave tubing di Luweng Jomblang, Gunungkidul, Yogyakarta.
Ada stalagtit yang bisa dipukul dan mengeluarkan suara gong. Ada yang bentuk dan warnanya seperti kristal. Namun ada yang jauh lebih menarik. Di sana ada batu perkasa yang dipercaya dapat memberikan keperkasaan pada laki-laki. Jadi bila pengunjung laki-laki yang memegangnya, diharapkan kekuatan batu itu bisa menjadi kenyataan.
“Tak hanya itu, ada air mutiara yang keluar dari stalagtit. Bila ada seorang wanita yang bisa mendapatkan air itu, maka ia akan awet muda. Namun, tidak mudah mendapatkan airnya karena air itu juga jarang keluar,” tambahnya.
Petualangan yang tidak kalah menariknya adalah saat memasuki zona gelap. Saat itu pemandu akan mematikan senter dan meminta pengunjung untuk diam merefleksikan hidupnya masing-masing. Saat itulah sinar akan masuk dalam gua vertikal yang seolah-olah merupakan cahaya dari Ilahi.
Sesampainya di zona terang, pengunjung justru akan diuji kekuatan adrenalinnya. Pengunjung akan diminta turun dari ban dan dipersilahkan untuk terjun dari ketinggian tertentu. Momen dalam zona terang tersebut, kata Subagyo, sengaja dibuat untuk dokumentasi  foto. Karena selama di dalam gua, pengunjung tidak boleh berfoto karena akan menganggu ekosistem gua.
“Dalam zona terang tersebut, pengunjung juga bisa berenang karena airnya tidak dalam. Pengunjung juga tidak perlu menggunakan ban lagi karena sudah mencapai finish,” katanya.
Waktu satu jam menjadi sangat cepat karena petualangan Gua Pindul ini sangat mengesankan.Tak hanya melihat potensi alam gua, pengunjung dapat merasakan sensasi kedamaian jiwa. Tak perlu khawatir usia Anda berapa, karena tidak ada pantangan untuk masuk ke gua ini. Jadi, apakah Anda tertantang untuk mengikuti petualangan ini?


Toyota NAV1 yang baru saja diluncurkan di Jakarta, hadir mengisi segmen multi-purpose vehicle (MPV) premium di Indonesia.
Menempati posisi di antara Kijang Innova V Luxury dan Alphard, mobil teranyar besutan Toyota Astra Motor (TAM) ini akan langsung berhadapan dengan Nissan Serena dan Mazda Biante sebagai pesaing kuatnya.
Mobil yang di pasar global bernama Toyota Noah ini dilengkapi berbagai fitur yang membuatnya masuk ke pangsa pasar MPV kelas menengah ke atas. Apa saja keistimewaan dari Toyota NAV1? Mari kita simak bersama.
Mesin
Toyota NAV1 menggunakan mesin jenis 3ZR-FAE 4-silinder berkapasitas 1.987cc yang mengadopsi kecanggihan teknologi Valvematic. Teknologi ini lebih advance dari teknologi Dual VVT-i yang hanya mengatur durasi buka-tutup katup masuk dan buang.
Valvematic tidak hanya mengatur durasi buka-tutup katup masuk dan buang, tapi juga mengatur waktu dan ukuran buka katup masuk dan katup uang. Tak ayal jika mesinnya mampu menghasilkan tenaga 158 dk pada 6.200 rpm dan torsi 196 Nm pada 4.400 rpm.
Toyota NAV1 juga disematkan transmisi otomatis CVT 7-speed shift tronic serupa milik Toyota Corolla Altis.
Keuntungan lain dari teknologi Valvematic adalah menghasilkan performa mesin yang lebih baik dan menurunkan kadar emisi gas buang. Dengan mengadopsi teknologi ini, NAV1 pun diklaim memiliki konsumsi bahan bakar yang cukup irit untuk kelas MPV mewah.
"Hasil uji coba di Jepang, NAV1 memiliki konsumsi BBM hingga 13,6 kilometer per satu liter bensin," ujar Presiden Direktur TAM, Johnny Darmawan, di acara peluncuran Toyota NAV1, di Jakarta, Selasa (11/12).
Konsep Ekterior
Eksterior Toyota NAV1 didesain sebagai MPV mewah yang elegan dengan kehadiran dual power sliding door. Ini merupakan pintu geser yang dioperasikan secara otomatis.
Tampilan depan dengan desain chrome grill ditujukan untuk menghadirkan kesan berkelas. Sementara headlamp didesain integrated 4 bulbs with multi-reflectors and projector-type low beam untuk menghadirkan kesan mewah. Toyota NAV1 juga dilengkapi dengan desain lampu belakang dengan lampu LED untuk menambah kesan premium.
Demi kenyamanan penumpang dan pengendaranya, Toyota juga membekali kaki-kaki NAV1 dengan velg alloy 15 inci yang dibalut ban berukuran 195/65.
Konsep Interior
Kabin yang lapang dan kapasitas bagasi dengan banyak tempat penyimpanan bertujuan memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam. Kendaraan 7-seaters atau berkapasitas tujuh penumpang ini dilengkapi dengan captain seat untuk baris pertama dan kedua. Hal ini diklaim untuk menghadirkan personal feeling dan kenyamanan prima, terutama di saat menempuh perjalanan jauh.
Captain seat pada baris kedua dapat diputar hingga 180 derajat ke belakang hingga bisa disulap sebagai meeting room berjalan. Atau cukup diputar 60 derajat untuk memudahkan penggunanya menaik-turunkan anak kecil.
Toyota NAV1 juga didesain dengan lower step untuk memudahkan penumpang naik dan turun dari kendaraan. Mobil ini diklaim memiliki step terendah di kelasnya.
MPV mewah ini juga dilengkapi dengan assist grip untuk pengemudi dan penumpang untuk memudahkan naik dan turun kendaraan.
NAV1 memiliki interior dengan kombinasi warna gading (ivory) dan ornamen perak. Desain interior dilengkapi dengan Optitron Combination Meter, dual zone automatic air conditioner, steering switch, serta VIP passenger entertainment.
Di kabin depan, AC climate control dual zone dan audio double-DIN menghiasi desaindashboard yang mirip dengan dashboard pada Toyota Alphard.
Dashboard Toyota NAV1 juga sudah diperkaya dengan 5.8" LCD TFT Touch Screen Audio System. Tuas transmisi di dashboard juga memudahkan saat dioperasikan dan memberi ruang lega antar bangku depan. Demikian juga tombol Start/Stop (pada tipe V) yang sangat memudahkan pengemudi.
Pilihan Warna dan Harga
Untuk memenuhi permintaan pasar, Toyota NAV1 meluncur dengan empat pilihan warna, yakni putih (white pearl), silver (silver metallic), abu-abu (grey metallic) dan hitam (black). MPV terbaru dari Toyota ini dibandrol dengan harga Rp378 juta untuk tipe G dan Rp398 juta untuk tipe V.
(Dewisatajogja Tour&Travel)

Selasa, 19 Februari 2013






Berikut ini Pricelist sewa mobil+driver Dewisata Tour & Travel Jogja
*harga berlaku mulai Januari 2013




SEJARAH KOTA YOGYAKARTA


Berdirinya Kota Yogyakarta berawal dari adanya Perjanjian Gianti pada Tanggal 13 Februari 1755 yang ditandatangani Kompeni Belanda di bawah tanda tangan Gubernur Nicholas Hartingh atas nama Gubernur Jendral Jacob Mossel. Isi Perjanjian Gianti : Negara Mataram dibagi dua : Setengah masih menjadi Hak Kerajaan Surakarta, setengah lagi menjadi Hak Pangeran Mangkubumi. Dalam perjanjian itu pula Pengeran Mangkubumi diakui menjadi Raja atas setengah daerah Pedalaman Kerajaan Jawa dengan Gelar Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing Alega Abdul Rachman Sayidin Panatagama Khalifatullah.

Adapun daerah-daerah yang menjadi kekuasaannya adalah Mataram (Yogyakarta), Pojong, Sukowati, Bagelen, Kedu, Bumigede dan ditambah daerah mancanegara yaitu; Madiun, Magetan, Cirebon, Separuh Pacitan, Kartosuro, Kalangbret, Tulungagung, Mojokerto, Bojonegoro, Ngawen, Sela, Kuwu, Wonosari, Grobogan.

Setelah selesai Perjanjian Pembagian Daerah itu, Pengeran Mangkubumi yang bergelar Sultan Hamengku Buwono I segera menetapkan bahwa Daerah Mataram yang ada di dalam kekuasaannya itu diberi nama Ngayogyakarta Hadiningrat dan beribukota di Ngayogyakarta (Yogyakarta). Ketetapan ini diumumkan pada tanggal 13 Maret 1755.

Tempat yang dipilih menjadi ibukota dan pusat pemerintahan ini ialah Hutan yang disebut Beringin, dimana telah ada sebuah desa kecil bernama Pachetokan, sedang disana terdapat suatu pesanggrahan dinamai Garjitowati, yang dibuat oleh Susuhunan Paku Buwono II dulu dan namanya kemudian diubah menjadi Ayodya. Setelah penetapan tersebut diatas diumumkan, Sultan Hamengku Buwono segera memerintahkan kepada rakyat membabad hutan tadi untuk didirikan Kraton.

Sebelum Kraton itu jadi, Sultan Hamengku Buwono I berkenan menempati pasanggrahan Ambarketawang daerah Gamping, yang tengah dikerjakan juga. Menempatinya pesanggrahan tersebut resminya pada tanggal 9 Oktober 1755. Dari tempat inilah beliau selalu mengawasi dan mengatur pembangunan kraton yang sedang dikerjakan.

Setahun kemudian Sultan Hamengku Buwono I berkenan memasuki Istana Baru sebagai peresmiannya. Dengan demikian berdirilah Kota Yogyakarta atau dengan nama utuhnya ialah Negari Ngayogyakarta Hadiningrat. Pesanggrahan Ambarketawang ditinggalkan oleh Sultan Hamengku Buwono untuk berpindah menetap di Kraton yang baru. Peresmian mana terjadi Tanggal 7 Oktober 1756
Kota Yogyakarta dibangun pada tahun 1755, bersamaan dengan dibangunnya Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I di Hutan Beringin, suatu kawasan diantara sungai Winongo dan sungai Code dimana lokasi tersebut nampak strategi menurut segi pertahanan keamanan pada waktu itu
Sesudah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII menerima piagam pengangkatan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Propinsi DIY dari Presiden RI, selanjutnya pada tanggal 5 September 1945 beliau mengeluarkan amanat yang menyatakan bahwa daerah Kesultanan dan daerah Pakualaman merupakan Daerah Istimewa yang menjadi bagian dari Republik Indonesia menurut pasal 18 UUD 1945.  Dan pada tanggal 30 Oktober 1945, beliau mengeluarkan amanat kedua yang menyatakan bahwa pelaksanaan Pemerintahan di Daerah Istimewa Yogyakarta akan dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII bersama-sama Badan Pekerja Komite Nasional

Meskipun Kota Yogyakarta baik yang menjadi bagian dari Kesultanan maupun yang menjadi bagian dari Pakualaman telah dapat membentuk suatu DPR Kota dan Dewan Pemerintahan Kota yang dipimpin oleh kedua Bupati Kota Kasultanan dan Pakualaman, tetapi Kota Yogyakarta belum menjadi Kota Praja atau Kota Otonom, sebab kekuasaan otonomi yang meliputi berbagai bidang pemerintahan massih tetap berada di tangan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kota Yogyakarta yang meliputi daerah Kasultanan dan Pakualaman baru menjadi Kota Praja atau Kota Otonomi dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1947, dalam pasal I menyatakan bahwa Kabupaten Kota Yogyakarta yang meliputi wilayah Kasultanan dan Pakualaman serta beberapa daerah dari Kabupaten Bantul yang sekarang menjadi Kecamatan Kotagede dan Umbulharjo ditetapkan sebagai daerah yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.  Daerah tersebut dinamakan Haminte Kota Yogyakaarta.
Untuk melaksanakan otonomi tersebut Walikota pertama yang dijabat oleh Ir.Moh Enoh mengalami kesulitan karena wilayah tersebut masih merupakan bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan statusnya belum dilepas.  Hal itu semakin nyata dengan adanya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah, di mana Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Tingkat I dan Kotapraja Yogyakarta sebagai Tingkat II yang menjadi bagian Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selanjutnya Walikota kedua dijabat oleh Mr.Soedarisman Poerwokusumo yang kedudukannya juga sebagai Badan Pemerintah Harian serta merangkap menjadi Pimpinan Legislatif yang pada waktu itu bernama DPR-GR dengan anggota 25 orang.  DPRD Kota Yogyakarta baru dibentuk pada tanggal 5 Mei 1958 dengan anggota 20 orang sebagai hasil Pemilu 1955.
Dengan kembali ke UUD 1945 melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka Undang-undang Nomor 1 Tahun 1957 diganti dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, tugas Kepala Daerah dan DPRD dipisahkan dan dibentuk Wakil Kepala Daerah dan badan Pemerintah Harian serta sebutan Kota Praja diganti Kotamadya Yogyakarta.

Atas dasar Tap MPRS Nomor XXI/MPRS/1966 dikeluarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah.  Berdasarkan Undang-undang tersebut, DIY merupakan Propinsi dan juga Daerah Tingkat I yang dipimpin oleh Kepala Daerah dengan sebutan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta dan Wakil Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta yang tidak terikat oleh ketentuan masa jabatan, syarat dan cara pengankatan bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah lainnya, khususnya bagi beliiau Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII.  Sedangkan Kotamadya Yogyakarta merupakan daerah Tingkat II yang dipimpin oleh Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II dimana terikat oleh ketentuan masa jabatan, syarat dan cara pengangkatan bagi kepala Daerah Tingkat II seperti yang lain.

Seiring dengan bergulirnya era reformasi, tuntutan untuk menyelenggarakan pemerintahan di daerah secara otonom semakin mengemuka, maka keluarlah Undang-undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur kewenangan Daerah menyelenggarakan otonomi daerah secara luas,nyata dan bertanggung jawab.  Sesuai UU ini maka sebutan untuk Kotamadya Dati II Yogyakarta diubah menjadi Kota Yogyakarta sedangkan untuk pemerintahannya disebut denan Pemerintahan Kota Yogyakarta dengan Walikota Yogyakarta sebagai Kepala Daerahnya.
(sumber:www.jogjakota.go.id)